Minggu, Desember 28, 2008

Lestarikan dan Kembangkan Kain Bentenan

Mensyukuri 2 Tahun Yayasan Karema

SEJAK berdiri dua tahun lalu, Yayasan Karema yang diketuai Ny Onny Markadi Tambuwun terus menunjukan komitmennya yang kuat dalam mengangkat dan mengembangkan kain Bentenan. Setelah mendirikan Bentenan Center, juga sudah dibangun aula Karema di kompleks Bentenan Center Desa Kolongan Atas Sonder, Minahasa yang akan menjadi tempat unjungan wisata.
Juga memberikan subsidi seragam sekolah siap pakai (kemeja) epada anak-anak SD, SMP, SMA/SMK.
Kain Bentenan ini jug yang sudah mmpu bisa bersaing di aras nasional, bahkan menjadi kain yang dilirik para disainer papan atas Indonesia memang tidak diragukan kualitasnya baik yang tenun maupun print. Apalagi setelah diproduksi kain tenun sifon yang bahan bakunya dari sutra.
Tidak itu saja, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani Susilo Bambang Yudhoyono memberi apresiasi tersendiri terhadap kain yang telah 200 tahun ini hilang. Ini setelah bapa dan ibu negara ini brkali-kali mengenakan kain ini dalam berbagai kegiatan. Begitu juga dengan para pejabat di Jakarta yang berkunjung ke daerah ini banyak yang senang enjoy dengan kain Bentenan ini. Tak heran jika kemudian kain tenun atau print Bentenan menjadi salah satu oleh-oleh ’wajib’ jika ada yang mengunjungi daerah ini untuk dibawa membeli untuk menambahk koleksi mereka berulang-ulang.
Akhirnya Ibu On Markadi Tambuwun, atas nama Yayasan Karema bersama keluarga besar Markadi Laoh Tambuwun mengucapkan selamat merayakan Natal Yesus Kristus 25 Desember 2008 dan Tahun Baru 1 Januari 2009. ’’Semoga Damai Sejahtera dan Kasih Tuhan menyertai kita semua,’’ harap.(tas/*) source..mdopost.com

Penumpang ke Manado Melonjak

MANADO—Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, penumpang ke Manado khususnya yang menggunakan jalur angkutan udara, terjadi lonjakan drastis. Bahkan tahun ini diperkirakan lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. General Manager Garuda Indonesia Shidiki Iribian kepada wartawan koran ini mengungkapkan, peningkatan penumpang ke Manado mulai terlihat sejak awal bulan Desember dan terus meningkat hingga H-2 kemarin. 
“Menjelang Natal ini memang terlihat ada ketambahan penumpang yang diperkirakan sekitar 15 persen dari kondisi normal,” ujarnya kepada koran ini. 
Tak hanya itu, dia juga mengatakan kalau menjelang perayaan Natal 2008 dan Tahun Baru 2009, kerap terjadi over demand untuk penerbangan tujuan Manado. Meski demikian, menurutnya lonjakan penumpang yang terjadi menjelang Natal ini dalam pengertian semua kursi bisa terisi penuh dibanding dengan kondisi normal dimana rata-rata kursi yang terisi hanya 80% dari total kursi penumpang. 
“Situasi penumpang menjelang Natal ini berbeda dibanding dengan hari-hari biasa. Semua kursi bisa terisi penuh,” imbuhnya. Ditambahkannya juga, kalau peningkatan arus keluar dari Manado bakal terjadi setelah tahun baru nanti. 
Senada diungkapkan Allan Pusung SSos, Humas PT (Persero) Angkasa Pura I. Menurutnya, sejak awal bulan Desember ini rata-rata semua maskapai penerbangan mengalami lonjakan penumpang dari hari-hari normalnya. 
“Kalau dilihat dari data laporan maskapai, jumlah penumpang yang tiba di Manado sejak awal Desember memang terus bertambah hingga H-3. Namun lonjakan penumpang ini masih bisa dikatakan normal, dimana maskapai tak sampai menambah ekstra flight,” terangnya.  
UANG MASUK
Di sisi lain, perubahan menjelang Natal ini juga terlihat dari sisi perbankan. PinWil XI BNI Manado, Drs Joppy Lamonge M.Si mengatakan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru ini ada peningkatan volume transaksi khususnya dari segi transfer keuangan perbankan warga Kawanua yang kerja di luar daerah bahkan luar negeri.  
“Peningkatan transaksi ini diperkirakan di atas 50 persen dari situasi normal,” ujarnya saat dihubungi koran ini via HPnya kemarin. Disamping itu, dia juga mengatakan khusus Sulut sendiri dana yang disediakan BNI saat Natal dan Tahun baru ini sebanyak Rp78 milliar. 
Sementara itu, meski nyatanya ada peningkatan transfer keuangan perbankan, sebelumnya ada perkiraan kalau tahun ini transaksi transfer keuangan bakal sedikit berkurang lantaran pengaruh krisis global. Dimana, akibat krisis ini ada indikasi pendapatan masyarakat Sulut di luar negeri yang kerap menggunakan jasa transfer bank, sedikit berkurang sehingga dampaknya pada berkurangnya transaksi transfer antar Bank ini. (cw-15)  source mdopost.com

Tsunami Drill Dimajukan

Ditempuh SBY Agar Tak Bertabrakan dengan Ibadah Natal 

MANADO— Pelaksanaan Tsunami Drill atau pelatihan evakuasi tsunami 26 Desember lusa dimajukan dari jadwal sebelumnya. Rencana awal dilaksanakan pada pukul 08.00 dan selesai pukul 10.00 Wita diubah menjadi dimulai pukul 07.00 dan selesai pukul 08.30 Wita. Dimajukannya kegiatan pelatihan antisipasi terjadinya tsunami di Manado ini, merupakan perintah langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). ‘’Karena bapak Presiden menghormati umat Kristiani yang lagi beribadah di hari raya Natal kedua, maka rencana pelaksanaan tsunami drill dimajukan lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Bapak Presiden memerintahkan agar tsunami drill jangan sampai mengganggu ibadah. Harus dihormati umat Nasrani yang melaksanakan ibadah, karena itu dipercepat dan harus selesai sebelum jam ibadah,’’ kata Gubernur SH Sarundajang, mengutip yang dikatakan Presiden SBY. 
Karena itu, Gubernur mengajak kepada seluruh staf dan jajaran Pemerintah Provinsi dan masyarakat Manado supaya hadir di lokasi sepanjang Jln Piere Tendean Boulevard 15 menit sebelum acara dimulai (pukul 07.00 Wita). ‘’Tsunami drill ini merupakan kehormatan bagi masyarakat Sulawesi Utara. Karena daerah kita dipercayakan Presiden SBY untuk menjadi lokasi pelaksanaan antisipasi bencana tsunami,’’ ujar Sarundajang. 
Lanjut SHS, ini kesempatan besar bagi daerah ini karena Sulawesi Utara sendiri menurut data dari Badan Metreologi dan Geofisika (BMG), daerah yang dikelilingi empat patahan sehingga sangat rawan terhadap gempa bumi dan tsunami. Aceh dan seluruh pantai Selatan saja yang hanya satu patahan sering terjadi gempa bumi dan menimbulkan tsunami. 
Menurut Deputi Menristek DR Idwan Soehardi, Presiden SBY gencar melaksanakan tsunami drill yang akan melatih kesiapan dalam mengahadapi ancaman tsunami, karena 2/3 daerah pantai Indonesia berpotensi terjadi tsunami. Tsunami drill sebelumnya telah dilakukan di provinsi lain.
Lanjut DR Idwan, simulasi tsunami yang akan berlangsung sekitar satu jam, bertujuan untuk melindungi masyarakat. Saat tsunami, pemerintah, Muspida serta aparat harus mengarahkan masyarakat. “Masyarakat harus digerakkan ke tempat yang aman,” katanya, kemarin.
Ada dua kompnen utama dalam tsunami drill. Salah satunya komponen struktur meliputi instrument observasi, analisis, kemudian disampaikan dalam bentuk informasi kepada masyarakat. “Kedua adalah komponen kultur menyangkut kesiapan masyarakat,” jelasnya. “Pak presiden akan menghadiri perayaan Natal, sekaligus acara tsunami drill dan mengecek kesiapan WOC,” jelasnya.
Soal WOC, Sekertaris Kementerian Menkokesra Prof DR Ir Indroyono Soesilo MSc, menjelaskan, Manado resmi menjadi tuan rumah WOC dan CTI Sumit setelah dikeluarkannya revisi Keppres nomor 23 tahun 2007. “Dunia sangat mendukung WOC di Manado,” katanya.
Menurutnya, dukungan tersebut terungkap saat sidang umum PBB di New York 17 Desember lalu. Saat itu dihasilkan resolusi Omnipus Resolution On Ocean and Law of The Seas. “Salah satu pasal di dalamnya menyambut baik dan mendukung Indonesia untuk menyelenggarakan WOC,” katanya
MASYARAKAT PUJI PRESIDEN 
Sementara itu, kebijakan Presiden SBY yang memajukan jadwal pelaksanaan tsunami drill, mendapat sambutan dan pujian masyarakat. ‘’Memang ibadah Natal kedua itu sudah menjadi kebiasaan umat Kristiani di daerah ini. Tetapi kegiatan simulasi antisipasi dari ancaman tsunami juga penting. Makna dan inti dari kedatangan Yesus Kristus juga, untuk menyelamatkan umat manusia. Tsunami drill itu juga untuk antisipasi penyelamatan terhadap umat manusia. Apalagi torang yang tinggal di dekat pantai. Tuhan berfirman dalam Alkitab, agar manusia itu hendaklah bekerja dan berdoa,’’ ujar Dedy R, warga Sario Tumpaan.  
Lidya Lumanauw SE, warga Mahakeret, juga menyampaikan pujiannya atas kebijakan Presiden SBY yang menunjuk Manado menjadi lokasi pelaksanaan tsunami drill. ‘’Kalau dilaksanakan jam 7, berarti jam 9 sebelum jam ibadah di gereja, acaranya sudah selesai,’’ ujar Lumanauw. 
Mantan Ketua BPC GMKI Manado dan Ketua DPC Partisipasi Kristen Indonesia, Ferry Karwur dan Ketua Pria/Kaum Bapa Wilayah Manado Utara II, Pnt Petrus Diaz mengatakan, pelaksanaan tsunami drill merupakan bentuk program kemanusiaan yang juga bagian dari ibadah. “Kami meberi dukungan penuh atas suksesnya kegiatan ini,” tandasnya. Diaz menambahkan, di Manado Utara terdapat 15 jemaat tinggal di pesisir pantai dengan jumlah anggota jemaat mencapai 20 ribu orang. Menurutnya warga pesisir sangat mebutuhkan pemahaman tentang tsunami.
Di samping itu, Paulus Sembel, anggota jemaat GMIM Sumber Berkat Malalayang menambahakan, kegiatan tsunami drill positif bagi warga Manado serta masyarakat Sulut.  
Bagi Ketua Forum Peduli Minahasa Jhon F Kalangi, pelaksanaan tsunami drill tak perlu dipertentangkan. “Sulut pantas diadakan tsunami drill, karena merupakan wilayah yang rawan tsunami. Ingat tsunami di Aceh terjadi 26 Desember,” katanya.  
Selain masyarakat, dukungan terhadap pelaksanaan tsunami drill juga datang dari tokoh-tokoh agama. Karena mereka menilai pelaksanaan tsunami drill adalah tindakan nyata dari penerapan iman Kristiani dalam menyelamatkan umat manusia. 
Menurut Pdt Nico Gara Ketua FKUB Sulut, tsunami drill hendaknya dilihat bukan sekadar sebuah seremoni, tetapi suatu kepeduliuan terhadap masalah kemanusian. “Bijaksanalah untuk menerapkan keseimbangan antara ritus (peribadatan, red) dan tindakan kemanusiaan seperti tsunami drill, sebab ritus adalah wujud kasih dan penyembahan kepada Allah. Sedangkan aksi untuk kemanusiaan adalah wujud kasih terhadap sesama. Keduanya harus berlangsung secara berimbang,” jelasnya. 
Ditambahkannya, soal hari pelaksanaan 26 Desember bukan persoalan substansi. Sebab gereja sangat fleksibel dalam beribadah, subuh, pagi dan malam. “Beruntunglah kita orang Kristen yang fleksibel dalam beribadah,” ujarnya. 
Nico Gara juga melanjutkan, ‘’Kita perlu belajar bukan hanya dari pengalaman Aceh, tetapi juga pengalaman kita di daerah ini. Waktu lalu, ketika terjadi gempa yang cukup keras di sini, seorang generasi muda bangsa jadi korban karena panik mendengar berita bahwa gempa tersebut berpotensi tsunami. Korban seperti itu tidak perlu terjadi, seandainya masyarakat sudah dilatih tentang bahaya tsunami. “Sehubungan dengan potensi ganguan Natal hari kedua dengan pelaksanaan tsunami drill, menurut saya tidak akan menggangu. Karena bunyi sirine yang akan dibunyikan hanya akan berlagsung setengah jam saja. Dan tidak akan sampai pada jam ibadah,” jelasnya
Di sisi lain, Pemuda GMIM mengaku, pada hakekatnya program pemerintah punya maksud dan tujuan yang baik. Namun ada beberapa hal perlu dipertimbangkan. Terutama beberapa ungkapan ketidaksetujuan perlu dicarikan win win solution. ‘’Karena bagaimanapun umat Nasrani Sulut sudah terbiasa dengan merayakan momentum Natal dengan keluarga dan jemaat baik Natal pertama maupun Natal kedua,’’ ujar Ketua Komisi Pemuda GMIM Pnt Billy Lombok . 
Yang mungkin menjadi koreksi bagi pemerintah karena komunikasi tidak berjalan dengan baik. Gereja serta keluarga yang mempersiapkan diri merayakan Natal dan kemudian pemerintah berinisiatif melaksanakan kegiatan tsunami drill, apalagi bila kemudian benar ini merupakan usulan Pemprov Sulut, perlu diklarifikasi dan dituntaskan. ‘’Kami meminta pemerintah menghormati jadwal peribadatan serta mencari jalan keluar yang terbaik,’’ harap Pnt Lombok.
Sikap yang sama juga disampaikan GMKI. Korwil GMKI Sulut Gorontalo Rendy NS Umboh mengatakan, kedatangan SBY merayakan Natal bersama warga Sulut adalah suatu kehormatan dan penghargaan. Tapi pelaksanaan tsunami drill 26 Desember pantas dipertanyakan. Menurutnya, hari tersebut jelas-jelas merupakan hari ibadahnya umat Nasrani.  
Bagi GMKI, itu adalah Natal ke-2. “Kenapa harus diadakan acara semacam itu? Apa esensinya acara tersebut sehingga harus membuat konflik kepentingan diantara warga masyarakat yang adalah warga gereja di Sulut ini,” katanya. Bahkan, info yang diterima GMKI, seluruh PNS di lingkungan Pemprov diwajibkan pukul 07.00 Wita sudah harus ke lokasi kegiatan. 
Mereka sebagai warga negara yang baik tentunya harus taat terhadap instruksi atasan. Hanya saja, sebagai warga gereja yang baik waktu tersebut untuk beribadah di gereja. 
Ia menambahkan, kedatangan presiden janganlah membuat pertentangan-pertentangan antara wilayah negara dan wilayah agama. Konflik kepentingan dwikewargaan umat Kristen tidak perlu terjadi apabila tsunami drill tidak diadakan di Natal kedua. “Kalau esensinya hanya menyangkut bagaimana kesiapan kita menanggulangi bencana tsunami, tanggal 27 kan bisa. Malahan pelaksanaannya kurang efektif apabila dilaksanakn pada Natal ke-2, karena orang-orang sibuk dalam perayaan natal,” pungkasnya. (tim/*) source.... mdopost.com

SBY Rindu Damai Natal

Bakal Lihat Toleransi Antarumat dan Disuguhi Lagu Gubahan Sendiri

MANADO- Cerita suasana damai Natal Yesus Kristus paling indah perayaannya se-Indonesia di Bumi Nyiur Melambai bakal disaksikan dengan mata kepala sendiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tak pelak, selama berada di Sulut 25 dan 26 Desember, kerinduan SBY melihat panorama kerukunan antar umat beragama akan terwujud. Karena seperti biasa di hari besar umat kristiani itu warga muslim akan menambah kekudusan damai Natal dengan ikut menjaga ibadah-ibadah di semua denominasi gereja. 
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami pemuda dan remaja masjid akan ikut menjaga ibadah perayaan Natal,” tandas Mahmud Lihawa, Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulut. Diakuinya, momen Natal 2008 ini terasa spesial dengan kehadiran orang nomor satu di Indonesia, Presiden SBY. 
Terkait dengan kedatangan Presiden, menurut Jubir Pemprov Drs Roy Tumiwa MPd, direncanakan Presiden bersama rombongan, yakni sejumlah menteri akan tiba Kamis (25/12) pukul 13.00. Dari bandara Sam Ratulangi Presiden langsung menuju Hotel Sintesa Peninsula untuk memimpin rapat kabinet terbatas yang membahas persiapan hajatan World Ocean Conference (WOC) 2009. “Seluruh menteri terkait, yang masuk dalam panitia nasional, akan ikut rapat tersebut. Termasuk Pak Gubernur, dan panitia daerah,” kata Tumiwa, tadi malam.
Menteri dan pimpinan BUMN yang direncanakan hadir antara lain, Menko Polhukam Widodo AS, Menko Perekonomian/Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Kesra Abu Rizal Bakri, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, Menteri PU Djoko Kirmanto, Dirut PLN Fahmi Mochtar, dan sejumlah pejabat eselon I di departemen dan kementerian.
Usai rapat, tambah Tumiwa, malamnya pukul 19.00 Presiden SBY akan mengikuti perayaan Natal bersama pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat Sulut, di Gubernuran Bumi Beringin. “Rencananya, paduan suara Unima dan Benedicto Chorale akan membawakan sebuah lagu gubahan Bapak Presiden di sela perayaan Natal itu,” kata Tumiwa.
Jumat (26/12) pagi, pukul 10.00 Presiden akan memberi pengarahan kepada peserta simulasi Tsunami Drill di Rumah Sakit Lapangan yang terletak di Halaman Kantor Gubernur. Sebelumnya, seluruh yang terlibat dalam simulasi ini akan terkonsentrasi di kawasan Mega Mas, titik evakuasi di Jalan Toar, Bumi Beringan, Diponegoro, dan sejumlah rumah sakit terdekat seperti RS Wolter Mongisidi dan RS Advent. “Gladi bersih Tsunami Drill sudah dilaksanakan, dan tadi (kemarin, red) dimatangkan lagi dengan rapat yang dipimpin Asisten I,” kata Tumiwa.
Selesai memberi pengarahan kepada peserta simulasi Tsunami Drill, Presiden selanjutnya menuju ke Aula Mapalus Kantor Gubernur untuk mendengarkan pemaparan kesiapan masing-masing bidang di panitia, yang disampaikan oleh menteri-menteri terkait, tentang pelaksanaan WOC 2009. Usai itu, dilanjutkan dengan peresmian sekaligus penandatangan sejumlah proyek seperti 4 hotel: Sedona, Swiss bel, Sintesa Peninsula, dan Travello. Selain itu akan diresmikan juga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong II dan PLTP Lahendong III, masing-masing 20 MW, dan Jembatan Megawati.
Sekadar referensi, proyek yang akan diresmikan Presiden ini nilainya sekitar Rp1,1 triliun. Yakni, hotel Peninsula invastasinya mencapai Rp150 miliar, Sedona sekitar Rp200-an miliar, Swiss belhotel Rp91 miliar, Travello Rp30 miliar. Sedangkan untuk 2 unit PLTP Lahendong nilai investasinya mencapai Rp600 miliar, dan Jembatan Megawati dibangun dengan anggaran APBN sekitar Rp30 miliar.(cw-05/irz)... source mdopost.com

Minggu, Desember 07, 2008

Gema Natal di X’Mas on Boulevard

Gema Natal di X’Mas on Boulevard  

ACARA yang dinantikan oleh seluruh masyarakat Sulawesi Utara yakni X’mas on Boulevard, akhirnya dimulai pelaksanaanya, Sabtu (6/12) sore ini di area parkir Manado Town Square. Iven yang akan diselenggarakan atas kerjasama Manado Post dan Manado Town Square (Mantos) ini, bakal mengundang banyak pengunjung. 
 

Menurut Sekretaris Panitia Rudini Wijaya, acara pembukaannya akan berlangsung mulai pukul 17.30 Wita dan akan dibuka oleh pemerintah Provinsi Sulut, Pemerintah Kota Manado, dan Kepala Kepolisian Daerah Sulut. Bahkan Kapolda Sulut Brigjen Bekto Suprapto dipastikan akan menghadiri acara Natal ini. 
Menurut Ketua Panitia Deyke Rarobong, pelaksanaan acara pembukaan akan diselingi atraksi dari talent show peserta Bazaar Gereja. “Mereka akan menggemparkan panggung lewat pujian rohani dan atraksi natal lainnya,” tutur keduanya.
Pelaksanaan acara X’mas On Boulevard ini akan mengudang pengunjung baik lokal dan mancanegara demi menyukseskan pelaksanaan WOC 2009 dan Manado Kota Pariwisata Dunia 2010. Pembukaan acara ini akan dilakukan penyalaan lampu-lampu Natal yang paling indah dan termegah di Sulut. Bukan hanya itu saja tetapi sponsor acara ini maupun beberapa perusahaan swasta di Manado akan turut berpartisipasi mengadakan Bazaar selama iven ini berlangsung. Salah satunya Air Asia akan mendirikan stand saat Bazaar Gereja dengan melayani penjualan tiket bagi masyarakat yang berminat pergi ke Malaysia. “Bisa mengadakan pembelian tiket langsung dengan harga promo,” tutur Rarobong bersama Rudini saat mengadakan pertemuan dengan AirAsia, kemarin.
Khusus bagi peserta Bazaar Gereja, sudah harus mempersiapkan stand masing-masing sejak pukul 15.00 wita karena akan dinilai oleh Tim juri. “Baik kesiapan, dekorasi kerapihan, dan kebersiahan akan dinilai,” tambah Rarobong. Peserta Bazaar Gereja tidak diperkenankan mengadakan pendirian stand selama acara pembukaan.
Dari hasil pantauan panitia, lokasi peserta Bazaar Gereja sudah terisi semuanya dan berlomba-lomba mendekorasi sesuai keahlian masing-masing. Ada yang membuat dari rumbia, tripleks, bambo, alang-alang, dan kertas semen. Pasti masyarakat merasa puas bila melihatnya. Ditambah lagi mereka akan menjual produk-produk kebutuhan masyarakat bernuansa Natal. Bagi masyarakat yang tidak ada kesibukan bisa saksikan bersama-sama acara ini selama pelaksanaan Bazaar Gereja 6-13 Desember 2008. (cw-09)