Rabu, Agustus 12, 2009

Sail Bunaken dibuka hari ini

MANADO- Ribuan pelaut dunia telah membanjiri Bumi Nyiur Melambai guna
mengikuti iven international, Sail Bunaken 2009 yang hari ini mulai
berlangsung. Mereka terpukau keindahan alam Nyiur Melambai.
Para pelaut ini setelah menginjakkan kaki di Sulut, yang sebagian besar
melalui Bitung, langsung mengunjungi lokasi-lokasi yang bakal jadi pusat
kegiatan Sail Bunaken. Antara lain di Bitung, Mega Mas, Pantai Malalayang,
dan lainnya.
Demikian juga awak puluhan yacth peserta Sail Bunaken yang berlabuh di
depan pelabuhan Perikani, Aertembaga Bitung, mulai naik ke darat. ''Awak
kapalnya sedang menikmati liburan di Bitung dan Manado,'' kata Kapolresta
Bitung AKBP Suseno. ''Mereka melihat-lihat kota dan belanja aneka bahan
makanan dan minuman,'' tambah Sekkot Max Lomban.
"Manado indah. Kami penasaran ingin menyelam di Bunaken yang katanya indah
sekali," ungkap sejumlah penyelam yang akan mengikuti Kejurnas Selam
Finswimming di Mega Mas, kemarin. Ada juga beberapa penyelam yang sudah
berkunjung ke panggung utama pemecahan rekor selam di Gerbang Boboca,
Malalayang.
Sementara itu, warga Bitung terpukau dengan dengan 70 perahu yacht yang
telah tiba di Pelabuhan Bitung, kemarin. Selain itu, ada juga dua kapal
perang milik Thailand, Phutthaleotla Naphalai Nomor lambung 462 dan
Rattanakosin-FS 441 yang sudah sandar di Dermaga Pelabuhan Samudera
Bitung. Sayangnya, mereka belum diberi kesempatan untuk naik dan melihat
kapal itu.
"Maaf, sekarang belum saatnya kunjungan ke kapal. Besok saja (hari ini,
red)," ujar salah satu penjaga pintu masuk di pelabuhan penumpang Bitung,
saat sejumlah warga menyatakan niat mereka naik kapal itu.
"Pengaturan navigasi sudah kita atur sedemikian rupa sehingga mempermudah
pelayaran lintas laut peserta Sail Bunaken oleh para tamu asing maupun
lokal," jelas Adpel Bitung, Sukirman H Djafar, kemarin.
Sementara itu, Gubernur Sulut SH Sarundajang, Ketua DPRD Syahrial
Damopolii, Kapolda Brigjen Pol Drs Bekto Suprapto, dan Komandan Korem
131/Santiago Kol Istu HS memantau yacht peserta Sail Bunaken 2009 yang
sedang berlabuh di pelabuhan Bitung. Pemantauan dilakukan melalui udara,
dengan menggunakan helikopter milik Polri No AS 365 N3/Dolvin, kemarin.
Helikopter yang ditumpangi SHS dan rombongan itu bertolak dari halaman
Mapolda Sulut, dan berputar-putar di atas pelabuhan Bitung sekitar lima
menit. Di Bitung, helikopter itu mendarat di lapangan Sari Cakalang,
disambut Wali kota Bitung Hanny Sondakh dan Sekkot Drs MJ Lomban. ''Kita
perlu melihat dari udara untuk memastikan kapasitas dan kondisi
Pelabuhan Bitung saat semua kapal peserta Sail Bunaken sudah tiba,'' kata
Gubernur Sarundajang.
Untuk memulai seluruh rangkaian acara Sail Bunaken, akan diawali dengan
Kejuaraan Selam Finswimming yang berlokasi di Teluk Manado, tepatnya di
Belakang Mega Mas. Kejurnas selam tersebut akan memperlombakan selam
dengan nomor laut 2000 meter fin swimming putri, 3000 meter fin swimming
putra, 6000 meter orientasi bawah permukaan putra, O BA course putri dan
O BA 5 point course putra.
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Laksamana
Pertama Willem Rampangilei mengatakan, semua agenda dalam Sail Bunaken
merupakan hiburan, sekaligus menambah pengetahuan tentang kebaharian.
"Paling penting, memberikan kontribusi kepada Sulut dalam memajukan sektor
pariwisatanya. Serta, turut memperkuat kebijakan pemerintah dalam
mengembangkan Sulut sebagai pintu gerbang di kawasan Asia Timur,"
jelasnya.(tim)

Source : http://www.mdopost.com/

Senin, Februari 09, 2009

Memetakan Peran Kebudayaan di Sulut

SERIUS: 2009 dijadikan sebagai tahun sinergitas budaya di Sulut. Karena itu akan ada kegiatan yang akan dilaksanakan
MENGUBAH tuduh jadi tanya; curiga jadi kerjasama; pisah jadi padu. Lantas “cerai jadi rujuk. Adalah kalimat-kalimat yang saya temukan setelah usai memandu acara dialog kebudayaan antara pemangku kepentingan kebudayaan dan kebahasaan di Sulawesi Utara. Acara yang dihelat oleh Balai Bahasa Sulawesi Utara dan Manado Post, 30 Desember 2008 lalu itu betul-betul membuktikan bahwa para pemangku kepentingan kebudayaan di Sulawesi Utara telah menetapkan sinergisitas sebagai strategi kerjasama yang dipilih. Diawali dengan papar program dari Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata dan Budaya, yang kemudian dikaji berdasarkan pengalaman para seniman dan akademisi maka terciptalah dialog yang “ mengubah tuduh jadi tanya; curiga jadi kerjasama, pisah jadi padu. Lantas “cinta mewujud kawin”. Romantis tetapi realistis. Sebab berilhamkan semangat natal, tahun baru hijriah dan miladiah, masing-masing pihak bertekad menetapkan keniscayaan kerja sama dibarengi dengan kesadaran pentingnya keterbukaan program di antara segenap pemangku kepentingan kebudayaan. Maka berbagai rancangan pun ditegaskan secara terbuka. Baik pihak Dinas Pendidikan Nasional, Dinas Pariwisata dan Budaya, Taman Budaya, Balai Arkeologi, Dewan Seni Budaya, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, Museum dan Balai Bahasa serta akademisi, seniman dan budayawan Sulawesi Utara betul-betul menunjukkan kesungguhan untuk memetakan tahun 2009 sebagai tahun kerjasama kebudayaan secara strategis.

Difahami bersama bahwa para pemangku kepentingan kebudayaan di Sulawesi Utara—melalui kerjasama strategis, tidak sekadar saling mengetahui dan mendukung program yang dijalankan, tetapi juga menargetkan keunggulan komparatif. Arah menuju kondisi tersebut ditetapkan berdasarkan pada kenyataan bahwa daerah ini mengalami percepatan pembangunan tetapi dengan cara yang mengalpakan budaya. Hal tersebut memilukan, ujar Pitres Sombowadile penulis yang menggagas Poros Budaya Manado-Magelang, bersama Remy Sylado. Kepiluan tersebut, karenanya harus disembuhkan. Maka itulah sebabnya J Star Wowor, dari Dinas Pendidikan Sulawesi Utara yang peduli pada peran kebudayaan mengemukakan perlunya andil kebudayaan di dalam pembangunan masyarakat Sulawesi Utara. Maklum, Jusuf Susilo, wartawan nasional kebudayaan yang terundang hadir menyebut Indonesia sekarang ini sedang sakit. Itulah sebabnya, kerja sama berbagai pemangku kepentingan budaya dengan menggunakan berbagai peluang dan sarana, terutama pemanfaatan media dan teknologi, maksudnya agar sembuh, jadi wajib, tandas Jusuf Susilo. Rusli Manorek, dari Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional serta J Paulus dari Taman Budaya karenanya sepakat untuk mengelola setiap program di antara pemangku kepentingan kebudayaan untuk dikordinasikan. Tandas Bonny Tooy dari Balai Arkeologi “Ini saatnya kita mendengar apa yang sebaiknya kita lakukan bersama”. Sehingga peran kebudayaan jadi lebih sinergis. Untuk membuktikan komitmen tersebut semua sepakat pertemuan serupa akan dilanjutkan yang berorientasi pada penerapan strategi 2009 sebagai tahun kerjasama kebudayan. Tidak ada curiga, tuduh, dan sendiri-sendiri, melainkan padu. Kebudayaan di Sulawesi Utara niscaya dibutuhkan untuk mendampingi berbagai program dan peristiwa tanpa harus terjebak dengan wacana-wacana besar yang diusung dengan semangat menghadirkan politik adegan. Sekarang ini semua pihak ingin kelihatan penting dan besar dengan tujuan yang sarat kepentingan politik. Ini memang zamannya. Itulah sebabnya pemangku kebudayan wajib mengambil peran memberi inspirasi bahwa hidup bersama bukanlah semata merebut kesempatan melainkan menyempatkan untuk mengambil posisi strategis sebagai pemberi pencerahan akalbudi dan martabat bangsa, bukan perorangan atau kelompok semata.(*)

Catatan Kebudayaan 2009  
Oleh
Kamajaya Al Katuuk

Minggu, Januari 25, 2009

DPR-RI Terima Sulut Jadi KEK

MANADO— Pansus RUU Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Komisi VI DPR RI menerima dengan baik usulan dan harapan yang disampaikan Gubernur Sulut untuk menjadikan Sulawesi Utara sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. DPR menerima usulan Sulut menjadi KEK, setelah diyakinkan oleh Gubernur Sinyo Harry Sarundajang di rapat dengar pendapat dengan Pansus RUU KEK DPR-RI, Kamis kemarin. SHS berjuang meyakinkan wakil rakyat di Senayan bahwa Sulut siap dijadikan KEK, menyusul janji Presiden SBY yang menilai Sulut layak menjadi pintu gerbang kawasan Timur Indonesia. 
Gubernur membeber potensi dan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh tidak hanya Sulut, tetapi juga negara. Antara lain jika pelabuhan laut Bitung dibangun menjadi bertaraf internasional (International Hub Port). Bitung merupakan pelabuhan alam terbaik di Indonesia, strategis, serta terdekat dengan seluruh negara di kawasan Asia Pasifik. 
''Letak strategis ini sangat bernilai ekonomis bagi Indonesia Timur dan tentunya juga bagi Sulut. Karena itu pelabuhan Bitung perlu dikembangkan menjadi International Hub Port,'' ujar Sarundajang.
Perlu diketahui, selama ini jalur ekspor impor daerah-daerah di kawasan Indonesia Timur, selalu harus ke arah Selatan dulu melalui pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta baru dikirim lagi balik ke Utara menuju ke negara-negara kawasan Pasifik. Sementara di bagian Utara Indonesia, ada pelabuhan laut Bitung yang jaraknya lebih dekat ke sejumlah negara tujuan ekspor seperti China, Jepang, Korea, Taiwan, Hong Kong, dan negara-negara di kawasan Pasifik lainnya.
Jika semua ekspor-impor dilakukan di Pelabuhan Bitung, bisa memangkas setengah biaya transportasi laut kapal-kapal kargo. Selain biaya bahan bakarnya berkurang, jumlah hari selama di perjalanan juga berkurang. Contohnya jika ke Korea dari pelabuhan Tanjung Priuk ditempuh selama dua minggu, tetapi jika dari pelabuhan Bitung hanya seminggu. 
Alasan-alasan itu membuat Pansus KEK Komisi VI DPR-RI menerima Sulut dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus. Dengan cara antara lain, akan membangun pelabuhan Bitung sebagai International Hub Port dan cargo consolidation centre.
Pelabuhan-pelabuhan lain di kawasan Timur sementara menjadi vider barang-barang yang akan diekspor, kemudian dikumpulkan di pelabuhan Bitung untuk diekspor. Dengan sendirinya Sulut akan menjadi pintu gerbang dari dan ke Asia Pasifik. (cw-15/myw) mdopost.com



Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.

Minggu, Januari 04, 2009

2009, Manado Lebih Baik

Perhatikan Pelaku Usaha, Dukung Agenda Pemerintah
MANADO—Perkembangan Kota Manado di tahun 2009, butuh peningkatan dalam sektor ekonomi. Pasalnya, kemajuan Kota Manado sangat ditentukan defisit pendapatan Kota Manado. 


Menurut Ketua Umum Gapeknas Sulut Paulus Pangau ST, di tahun 2009 pelaku investasi harus lebih diperhatikan karena sektor ekonomi dapat menggerakkan peluang untuk berinvestasi dan selain itu pengusaha yang ada dapat lebih memajukan sektor ekonomi dengan cara membuka peluang bisnis di Manado. 
Banyaknya pengusaha Manado yang ada di daerah luar, harus bisa diajak berinvestasi dengan diberikan jaminan peluang usaha yang luas, sehingga pengusaha-pengusaha tersebut bisa memajukan Kota Manado. "Berkaca dari tahun sebelumnya dimana sektor ekonomi masih belum berjalan maksimal, untuk itu Kota Manado di tahun 2009 butuh perubahan di sektor ekonomi dan kebijakan yang dibuat harus sepaham dengan perekonomian yang sedang berjalan di Manado," kata Pangau. 
Sementara itu, Steva seorang aktivis mahasiswa Unsrat mengatakan, sentuhan ekonomi dengan cara menggerakkan peluang investasi dibutuhkan partisipasi semua kalangan, karena dengan adanya investasi yang besar dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sehat. "Saat ini diharapkan Pemerintah Kota Manado dapat memberikan jaminan peluang usaha bagi pengusaha, sehingga dengan membuka cara berinvestasi tersebut dapat memberikan nilai positif bagi kemajuan sektor ekonomi Kota Manado," pungkasnya.
 Program Pemerintah Kota Manado dan Sulut di tahun 2009, menurut prediksi aktivis buruh Sulut, Tommy Sampelan SE, akan memberikan keuntungan bagi masyarakat Kota Manado dan bagi daerah Sulut pada umumnya. "Kemungkinan 2009 akan lebih baik dari tahun sebelumnya, karena berbagai agenda-agenda pemerintah yang nantinya akan dilakukan oleh pemerintah. Dengan dilaksanakannya agenda MPKP dan WOC secara otomaris akan memberi manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat Sulut," ujar Ketua KSPI Sulut. 
Ia menambahkan, khusus untuk prediksi politik pada tahun 2009, menurutnya akan lebih baik dari Pemilu sebelumnya. Karena pada tahun 2009 demokrasi akan benar-benar terwujud. "Dengan keluarnya keputusan MK tentang suara terbanyak, maka itu akan memberi warna baru di Pemilu 2009. Ini berarti suara rakyat akan benar-benar bermanfaat," katanya. Sementara itu, menurut pengamat sosial kemasyarakatan, Drs Jhony Rumolos MSi yang juga adalah Dekan FISIP Unsrat mengatakan, tahun 2009 akan lebih baik dari tahun sebelumnya. "Masyakat Sulut sudah dikategorikan masyarakat yang cerdas. Mengapa, karena Sulut pendidikannya baik. Kalau masyarakat Sulut cerdas, Itu berarti Pemilu 2009 akan berjalan lancar, asalkan elit-elit politik dapat memainkan peran politik yang baik untuk masyarakat," tuturnya.(cw-14/cw-17)..mdopost.com



Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!

Miliaran Habis untuk Kembang Api

MANADO-Pesta menyambut tahun Baru 1 Januari 2009 di Sulut berlangsung sangat meriah. Sejak siang hari, kondisi kota Manado yang menjadi pusat perayaan di daerah Nyiur Melambai ini, telah penuh sesak. Tak heran jika terjadi kemacetan di jalan-jalan protokol yang menjadi titik pesta tahun baru. 
Sekitar pukul 21.00 Wita, langit di berbagai penjuru kota mulai diwarnai oleh kembang api dari berbagai jenis dan ukuran. Sejak pukul 22.00, ledakan petasan dan kembang api sudah tak ada putusnya dan baru reda sekitar pukul 02.00 dini hari. Puncak kemeriahan terjadi tepat pukul 00.00, dimana seluruh warga keluar ke jalan dan saling berpelukan memberi ucapan selamat.
Pantauan wartawan koran ini, sepanjang jalan Piere Tendean Boulevard merupakan salah satu pusat perayaan. Kembang api berukuran besar yang dilepaskan dari tiga Mall yaitu Mega Mall, Manado Town Square dan Bahu Mall, membuat warga berhamburan ke jalan untuk melihatnya. Akibatnya, kondisi jalan menjadi macet total dan polisi lalu lintas dibuat kerja keras mengatur kendaraan. 
Selain itu, Taman Kesatuan Bangsa (TKB) kompleks Pasar 45 ikut menyajikan pesta tahun baru yang unik. Gelaran seni dan budaya oleh para artis lokal mengawali pesta tahun baru di objek wisata warga kota ini. Tepat pukul 00.00, Wakil Wali Kota Manado Abdi Buchari bersama jajaran Muspida Pemkot Manado, melakukan toast bersama diiringi pesta kembang api.  
Gubernur Sulut SH Sarundajang SH sendiri beserta jajaran Muspida Pemprov Sulut, merayakannya di hotel Peninsula yang berada di jalan Jenderal Sudirman. Dari tempat yang berada di ketinggian ini, pesta di hampir seluruh bagian kota dapat terlihat. Puncak perayaan tepat pukul 00.00 juga dilakukan toast bersama yang dipandu oleh Sarundajang.
KRISIS EKONOMI
Pesta gemerlap ini mendapat perhatian dari pengamat ekonomi. Sebab, perayaan yang meriah ini sangat kontras dengan krisis global yang mempengaruhi perekonomian dunia. "Ini berarti Sulut tidak terpengaruh dengan krisis ekonomi dunia," ujar Stanly Alexander selaku ekonom Sulut, kemarin.
Ia memperkirakan, total anggaran yang dikeluarkan warga Sulut untuk pesta tahun baru kali ini mencapai milyaran rupiah. "Kali ini sangat banyak kembang api berukuran besar dengan harga ratusan ribu per buah," jelasnya.  
Perkiraan pengamat ekonomi ini cukup beralasan. Pasalnya selama empat jam langit Manado penuh dengan kembang api. Satu jam saja ada ratusan ribu kembang api yang dipasang. Belum dihitung kembang api yang dipasang sudah sejak tanggal 20 Desember, sebelum Natal.. Belum lagi kembang api yang dipasang warga Tomohon, Minahasa, Bitung, Minut, Minsel, dan daerah-daerah lain.  
Rata-rata warga saja menghabiskan Rp500 ribu hingga Rp1 juta hanya untuk belanja kembang api. ''Kita ada beli doble breek dan super nova empat dos sekitar Rp600 ribu,'' ungkap Hen, salah seorang bapak yang mengaku tahun 2009 ini sangat mudah mendapatkan kembang api, tidak seperti memasuki tahun 2008 lalu yang tidak dijual bebas..  
Sementara itu, sebelum malah perpisahan tahun, di seluruh gereja dilakukan ibadah syukur. Salah satunya misa Missa Syukur di Gereja Katolik Hati Tersuci Maria Katedral. Uskup Manado Mgr Josef Suwatan memimpin ibadah yang dihadiri umat Katolik di Manado. Missa berlangsung dengan khusuk dan damai, tanpa terpengaruh keramaian dari luar gereja.  
Dalam khotbahnya, Suwatan mengajak umatnya untuk mencontohi kerja Allah dengan merendahkan diri dan penuh kesederhanaan dalam kedamaian. Tanggal 1 Januari dicanangkan Paus Benedictus sebagai Hari Perdamaian Dunia.  
Dilanjutkannya, tema yang diangkat untuk Hari Perdamaian Dunia tahun ini yaitu 'Memerangi kemiskinan untuk memerangi kemiskinan'. Katanya, yang harus diperangi tidak hanya kemiskinan materi saja, namun kemiskinan hati, kemiskinan rohani, kemiskinan moralitas, serta kemiskinan spiritual. "Mari jaga kebersamaan dan perdamaian kita yang akan menjadi kunci kemajuan aerah ini, salah satunya sukses World Ocean Conference (WOC) Mei mendatang," harapnya. (cw-01/cw-08/cw-03)... mdopost.com



New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Sulut, 2009 = Tahun Kerja Keras

Pemilu, WOC-CTI Summit dan Pilpres Harus Sukses
MANADO- 2009 perhatian Pemprov Sulut bakal tercurah untuk agenda politik nasional, internasional maupun lokal. Pasalnya, di tahun bershio kerbau ini akan digelar Pemilu, WOC dan CTI Summit serta pemilihan presiden.  

Pemilu 9 April 2009, sebanyak 6179 calon legislatif bakal memperebutkan 390 kursi. Ini di luar kontestan yang akan bertarung memperebutkan kursi DPR RI. "Dengan turunnya aturan suara terbanyak yang akan duduk membuat Pemilu 2009 lebih bergairah. Tapi money politics sangat rawan," kata Toar Palilingan SH, akademisi Unsrat.  
Pakar komunikasi politik Drs Phillep Morse Regar MS mengingatkan Pemprov Sulut harus menyiapkan SDM yang handal untuk mensukseskan agenda World Ocean Conference dan CTI Summit, 11 hingga 15 Mei 2009. "Pemprov Sulut harus kerja keras menyiapkan SDM yang benar-benar handal untuk mensukseskan agenda besar tersebut," tegas Regar. 
Sekadar diketahui, kurang lebih 5000 tamu perwakilan 121 negara dan 6 kepala negara akan hadir di Manado. Keramahan masyarakat perlu ditunjukkan. "Penting keramahan masyarakat agar para tamu yang datang, saat mereka pulang bisa mempromosikan Sulut di negaranya. Bila sukses, pasca WOC pariwisata Sulut akan bergairah," kata sejumlah pengamat..  
Regar menambahkan, sekalipun KPU sebagai penyelenggara Pemilu dan Pilpres, tapi Pemprov Sulut juga memiliki andil besar untuk mensukseskan agenda politik ini. Atas dasar itu, Regar mengingatkan supaya berbagai agenda tersebut disukseskan tapi bidang lain jangan sampai terbengkalai. "Pelaksanaan APBD harus diamankan dan benar-benar dijalankan agar tidak mengganggu jalannya pemerintahan," tegasnya. 
Disamping itu, Regar mengingatkan para birokrat jangan sampai dimanfaatkan politikus demi kepentingan sepihak. Apalagi, urai Regar, harus diwaspadai para politikus yang mempunyai kedekatan dengan birokrat-birokrat yang ada di lapisan pemerintahan kabupaten/kota maupun Provinsi. "Jangan sampai birokrat-birokrat dimanfaatkan politikus dalam rangka agenda Pemilu 2009," pungkasnya.  
Di bidang ekonomi, Pemprov Sulut diminta untuk tetap mempertahankan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di atas 7 % sampai semester I di tahun 2009. Ini ditegaskan pengamat ekonomi dan pariwisata Sulut Prof Dr Joyce Lapian SE MEc. 
Karenanya, tegas Lapian, Pemprov harus fokus menggenjot 2 sektor andalan seperti pertanian dan pariwisata. Dengan semakin digalakkannya program revitalisasi pertanian akan menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. "Saatnya menghidupkan agrimanufacture sehingga menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak," urainya. 
Ia menambahkan, dengan adanya peningkatan produksi, otomatis meningkatkan konsumsi yang dengan sendirinya PDRB meningkat. Disamping itu, dirinya juga menyyangkan banyak sarjana pertanian yang tidak kembali membangun desa. Malahan, mencari lapangan pekerjaan lain yang tidak sesuai kompetensinya. "Padahal, kita sangat membutuhkan ahli-ahli pertanian yang nantinya akan menciptakan terobosan-terobosan baru," sambungnya. 
Untuk sektor pariwisata, dirinya menegaskan khusus promosi harus dilakukan terus menerus dan sesuai dengan kenyataan. Disamping itu, Pemprov harus bisa membuat program agar para wisatawan tidak hanya berlibur tapi juga tertarik berinvestasi di Sulut. Karenanya, khusus daerah-daerah kepulauan seperti Sangihe, Talaud, dan Sitaro yang mempunyai potensi pariwisata harus mendapat perhatian khusus. "Untuk sarana dan prasarana penunjang pariwisata mutlak agar tidak terjadi relokasi investasi," tegasnya. Ia melihat investor akan melihat ketersediaan infrastruktur yang cukup sebagai jaminan mereka menanamkan modalnya. "Saatnya tinggalkan pola konsumtif dan beralih pada pola produktif," pungkasnya. "Sektor pertanian masih menjanjikan untuk dijadikan sebagai investasi masa depan," kata Stanly Alexander. (cw-05)... mdopost.com



New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Sabtu, Januari 03, 2009

Penyesuaian Tarif di Sulut, Januari 2009

Turunnya harga BBM yang ditetapkan pemerintah, dalam waktu dekat ini akan diikuti dengan penyesuaian tarif angkutan darat di Sulut. Sesuai rencana, kebijakan tersebut bakal diefektifkan 1 Januari 2009 mendatang. Namun menurut Plt Kepala Dinas Perhubungan Sulut, Marnalom Hutahaean, penye-suaian tarif tersebut persen-tasenya terbilang relatif kecil, yakni sebesar empat persen dari nominal tarif yang diber-lakukan saat ini. 
"Memang nilainya relatif kecil. Tetapi penyesuaian ini ditetapkan atas turunnya harga BBM. Dan sesuai de-ngan perhitungan yang ada, adalah sebesar empat persen. Ingat, ini adalah penyesuaian bukan penurunan tarif," ung-kap Marnalom kepada warta-wan, Selasa (30/12).
Khusus untuk tarif angkutan laut, kata Marnalom, sudah diberlakukan sejak pekan lalu. Pertimbangannya, karena angkutan laut pada waktu terjadi kenaikan tarif sebe-lumnya tidak mengalami ke-naikan. 
"Makanya, pada waktu ter-jadi penyesuaian, tarif ang-kutan laut justru naik," ka-tanya sambil menambahkan bahwa tarif angkutan laut itu meliputi angkutan laut lokal yang melayari Kepulauan Sangihe serta angkutan ferry Bitung-Melonguane. Seperti diketahui, untuk melakukan penyesuaian angkutan tarif itu, juga dipengaruhi sejumlah indikator sebagai pertimbangan yang meliputi harga BBM, harga suku cadang atau spare part.(eda)  

source hariankomentar.com



New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Kamis, Januari 01, 2009

WOC, Penggerak Ekonomi 2009

Pangestu: Cinta, Bangga, Beli, dan Pakailah Produk dalam Negeri
MANADO—Belum ada yang bisa memastikan kapan akan berakhir krisis ekonomi global. Ada yang memperkirakan 2 tahun ke depan, ada juga yang menganalisa 1 tahun ke depan. Namun yang bisa dipastikan, puncak dampak krisis global ini akan dirasakan Indonesia pada 2009 nanti. PHK besar-besaran akan terjadi di tahun 2009. Angka pengangguran, kemiskinan, dan kriminalitas pun terancam meningkat pesat. Untuk mengantisipasi itu, butuh sinergitas antara pihak swasta, masyarakat, pihak perbankan, dan pemerintah dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, serta pihak-pihak lain. Menteri Perdagangan (Mendag) RI Mari Elka Pangestu pun dalam diskusi akhir tahun 2008 bersama Gubernur Sulut SH Sarundajang dan jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, pihak perbankan, pelaku usaha, akademisi, dan wartawan di Aula BI, Selasa (30/12) kemarin, menyampaikan apa-apa saja yang harus dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. 
Antara lain menurut Pangestu, kebijakan yang diambil pemerintah pusat yang pertama adalah menjaga kepercayaan di sektor perbankan. Selanjutnya, kata Pangestu, menyiapkan jaringan pengaman sektor keuangan (JPSK) untuk mengantisipasi krisis yang terjadi terlebih yang berhubungan dengan masalah keuangan. 
"Selain itu juga ada insentif pajak berupa penurunan PPh dari 30% di tahun 2008 menjadi 25% di tahun 2009 nanti," ungkapnya. 
Disamping itu, lanjut Pangestu, ada kebijakan lain yakni berupa pembangunan infrastruktur untuk menggalakkan investasi serta langkah mengamankan pasar dalam negeri dan menggalakkan berbagai sektor perekonomian. 
"Kita harus terus mengkampanyekan dan menanamkan semangat tidak hanya aku cinta dan aku bangga produk dalam negeri, melainkan aku cinta, aku bangga, aku beli dan aku menggunakan produk dalam negeri," imbau Pangestu. 
Selain itu, menurutnya, pemerintah juga akan terus melanjutkan program yang sudah dijalankan yakni yang dikategorikan dalam tiga cluster yang masuk dalam pengurangan kemisikinan. Pertama, jaring penanganan sosial sosial untuk 19,1 juta orang yang hidup di bawah garis kemiskinan berupa pemberian BLT, pendidikan dan kesehatan gratis serta Raskin. Kedua, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dimana masing-masing kecamatan mendapatkan dana 3 milyar yang disalurkan pemerintah pusat ke 5720 kecamatan untuk bangun jalan, jembatan, serta akses air minum. 
Ketiga adalah pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan yang paling konkrit adalah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga tetap dan garansi dari pemerintah. "UMKM sendiri dapat dijadikan sabuk pengaman karena terbukti telah mampu bertahan saat krisis 1998 lalu. Sehingga kalau 2008 realisasinya hanya Rp12,1 triliun, target pemerintah pada 2009 nanti Rp24 hingga Rp34 triliun," ungkap Pangestu sembari menjelaskan dengan menggalakkan UMKM, dapat mengantisipasi pengangguran akibat PHK. 
Sementara itu, yang perlu dilakukan pemerintah daerah, kata Pangestu, ialah tetap menciptakan lapangan kerja dan menggalakkan sektor-sektor perekonomian yang menjadi unggulan. Sulut sendiri, menurut Pangestu, bisa mengembangkan sektor pariwisata untuk kemudian menjadi sektor unggulan selain komoditi. "Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang tidak perlu investasi baru. Kita hanya butuh promosi," terangnya. 
Sehingga menteri menyarankan, iven internasional World Ocean Converence (WOC), harus terpromosi dengan baik ke berbagai penjuru dunia. Dengan harapan, akan mendatangkan banyak wisatawan asing yang dengan sendirinya, akan menjadi penggerak ekonomi Sulawesi Utara di 2009. ''Mumpung adanya konflik di Thailand dan Bombay India, banyak wisatawan Eropa yang beralih ke Indonesia. Kesempatan kita promosikan Sulut ke dunia internasional lewat iven WOC. Karena itu public relation (PR) sangat penting peranannya untuk menjual paket-paket wisata di Sulut,'' saran Pangestu, yang sudah kedua kalinya memboyong keluarga liburan Natal dan akhir tahun di Manado.  
Sementara itu, sebelumnya Pangestu menjelaskan kalau perekenomian Indonesia tahun 2008 ini dalam kondisi baik. Antara lain, terlihat dari sumbangan utama investasi dan ekspor yang double limit pertumbuhannya. "Disamping itu sektor perbankan juga relatif solid," terang Pangestu. 
Sementara itu, menteri menjelaskan 8 pesan presiden ditambah dua instruksi untuk pembangunan kedepan yakni, pertama menggunakan dan meningkatkan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri, kedua tabungan dalam negeri perlu ditingkatkan sebagai sumber investasi domestik, ketiga memperkuat perekonomian domestik termasuk pasar dalam negeri, keempat daya beli masyarakat perlu ditingkatkan, kelima penggunaan produk dalam negeri perlu digalakkan, keenam terus tingkatkan ketahanan dan kecukupan kebutuhan masyarakat terutama pangan, ketujuh terus majukan ekonomi daerah di seluruh provinsi dan kedelapan kelola dan dayagunakan sumber daya alam, terutama minyak dan gas. 
Sementara itu, ada dua instruksi khusus presiden kepada para gubernur yakni bangun ekonomi di daerah agar terus tumbuh, menjaga stabilitas harga, ciptakan lapangan kerja, serta kurangi kemisikinan. "Yang kedua, pidato presiden nanti di hadapan DPD dan DPR, akan mencantumkan capaian kinerja masing-masing provinsi dan kabupaten/kota," terang Pangestu. 
Usai acara dialog tersebut, dirangkai dengan penyerahan cenderamata dari Gubernur dan Kepala BI Manado Jefrey Kairupan kepada Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. (cw-15/myw)  source....mdopost.com



Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!