Rabu, Juli 23, 2008

15 Negara Bahas Kelapa di Sulut

Sebanyak 15 negara peng-hasil kelapa yang tergabung dalam Coco-tech Meeting, ba-kal melakukan kunjungan ke Propinsi Sulut. Dalam kunju-ngan ini, negara-negara ter-sebut akan membahas tuntas masalah perkelapaan, termasuk teknologi pengelolaan kelapa.
Menurut Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprop Sulut, Dra Marieta Kuntag MBA, julukan ‘Bumi Nyiur Melambai’ yang ditujukan terhadap Propinsi Sulut, merupakan bukti konkret bah-wa daerah ini, pernah meng-alami masa kejayaan perke-lapaan.
Makanya tak mengherankan, jika julukan tersebut, senan-tiasa melekat di hati masyarakat Indonesia, bahkan juga dunia internasional. Apalagi saat ini Sulut telah diakui sebagai salah satu daerah penyelenggaran MICE (Meeting, Incentives, Conference dan Exhibition). “Sehingga melalui kunjungan ke-15 negara ini, kita berharap masalah yang tengah dihadapi daerah kita, yakni rendahnya produktivitas kelapa akibat serangan penyakit busuk pucuk, dapat dicarikan solusinya,” ungkap Kuntag kepada warta-wan, Selasa (22/07) kemarin.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjawab perma-salahan produk perkebunan andalan Sulut tersebut. Sesuai rencana meeting ini bakal dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 8 Agustus 2008 di Hotel Sedona Manado. Berdasarkan kesepakatan, dari ke-15 negara yang terdiri dari India, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Samoa, Srilanka, Solomon Islands, Thailand, Vanuatu, Vietnam telah menyatakan diri untuk hadir. “Intinya, pembahasan akan difokuskan pada teknologi baru, metode pengelolaan, peralatan mesin dengan standar yang berkualitas, serta pe-manfaatan kelapa untuk biofuel. Di sini akan hadir Dr Tatang Hernas Soerawidjaja. Bukan itu saja, konsultan ke-lapa asal Filipina Ir Divina Bawalan, dipastikan juga akan memberikan masukan strategis menyangkut integritas modul pengelolaan kelapa,” terangnya.
Selain kegiatan Coco-tech Meeting, dalam waktu yang bersamaan, yakni pada tanggal 5 Agustus 2005, juga akan di-laksanakan Asia Pacific Fishery International Conference. “Da-lam kegiatan ini juga akan dihadiri sejumlah negara dari Asia Pasifik,” kuncinya.(eda)

Tidak ada komentar: