Jumat, Oktober 03, 2008

Kantor Sinode Terbesar di Indonesia

Ditahbiskan Bertepatan 74 Tahun GMIM Bersinode 

TOMOHON-Setelah delapan tahun dibangun (sejak kepemimpinan Pdt DR AF Parengkuan), kantor Sinode GMIM akhirnya selesai pembangunannya. ''Atas kasih dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus, akhirnya GMIM bisa memiliki kantor pusat pelayanan yang representatif,'' ujar Ketua Sinode GMIM Pdt DR AO Supit.
Kantor yang dibangun dengan anggaran Rp12 milyar ini, sebagian besarnya dari swadaya seluruh anggota jemaat GMIM. Sisanya sumbangan Pemprov, Pemkab/Pemkot, para donatur-donatur di daerah ini yang diusahakan para panitia pembangunan.  
Kantor Sinode GMIM yang berdiri megah di Kota Tomohon ini sendiri termasuk kantor sinode terbesar yang dimiliki gereja-gereja anggota PGI. GMIM sendiri sebagai salah satu organisasi gereja terbesar di Indonesia, sudah cukup lama menantikan kantor pusat pelayanan yang representatif. ''Jemaat-jemaat GMIM saja bisa membangun gedung gereja-gereja yang megah-megah. Sementara kantor Sinode GMIM, masih lebih bagus kantor Sinode yang dimiliki Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) di Tentena Poso,'' komentar sejumlah jemaat GMIM. 
Gedung ini sendiri akan ditahbiskan pada, Selasa (30/9) pekan depan, bertepatan dengan perayaan 74 Tahun GMIM Bersinode. Dalam acara Grand Opening kantor Sinode ini, akan dihadiri Gubernur Sulut Drs SH Sarundajang. Dan untuk ibadah pentahbisan akan dipimpin langsung Ketua Sinode GMIM Pdt Dr AO Supit.
"Acara pentahbisan kantor sinode akan dimulai tepat pukul 10.00 wita. Karena itu Selasa (23/9) lalu, telah diadakan rapat persiapan antara panitia HUT, BPS, dan instansi teknis terkait yakni pihak Polres Tomohon dan Dinas Perhubungan Kota Tomohon. Dan dalam pertemuan tersebut, telah disepakati untuk pengamanan lokasi (terbuka dan tertutup) sejak hari H mines dua, arus lalulintas selama kegiatan akan dialihkan ke beberapa luas jalan alternatif termasuk jalan lingkar timur dan jalan lingkar barat," kata Ketua Panitia HUT ke-74 Sinode GMIM Ny Meita Gerungan-Wala MM dan Sekretaris Pdt Heski Manus STh, diamini Ketua Umum Panitia HUT Pdt Roy Tamaweol MTh. 
Mereka juga meminta maaf kepada para pengguna jalan atas dialihkannya jalan tersebut. "Panitia memohon maaf kepada para pengguna jalan atas penutupan jalan tersebut. Diimbau juga demi kenyamanan bersama, karena keterbatasan lokasi parkir maka jumlah kendaraan dibatasi. Satu kendaraan kiranya dapat ditumpangi beberapa orang," kata keduanya. Mereka menambahkan, selain BPMJ se-GMIM, yang diundang adalah PGI, dari unsur pemerintah, gereja-gereja mitra dan undangan perorangan lainnya. 
"Sesudah acara pentahbisan, ramah tamah dalam bentuk makan bersama atau dalam istilah lokal disebut 'sumakey'. Diharapkan masing-masing BPMJ yang hadir dapat membawa makanan dan alat makan sendiri-sendiri. Acara ini merupakan syukur kita bersama atas kasih Tuhan Yesus Kristus yang memperkenankan GMIM membangun kantor pusat pelayanan yang representatif," ujar mereka sambil menambahkan bahwa pada Kamis 25 September 2008 akan ada technical meeting di gereja GMIM Galilea Teling. 
Semetara itu, Ketua Panitia Pembangunan Kantor Sinode GMIM Pdt Herman Mosal, beserta Wakil Ketua Pantia Bidang Teknik Pnt Ir Roy Roring MSi, Wakil Ketua Bidang Pengawasan Kicky Wangkar, Sekretaris Panitia Pnt Allan Pratanto, dan Bendahara Panitia Sym Andi Cakra mengatakan, jangka waktu pembangun kantor Sinode GMIM memakan waktu sekitar 8 tahun 9 bulan. 
Total anggaran pembangunan mencapai Rp12 milyar. "Awal pembangunan kantor Sinode pada tanggal 10 Desember 2001. Ketua Sinode pada waktu itu adalah Pdt AF Parengkuan.
Anggaran pembangunan sebanyak itu dihimpun dari sumbangan jemaat se-Sinode GMIM yang kalau dirinci satiap anggota jemaat memnyumbang sebesar Rp8.500. Sementara anggaran lainnya dari Pemerintah Provinsi Sulut dan Pemerintah Kabupaten/Kota," jelas mereka. 
Mereka menambahkan bahwa yang sudah selesai dibangun baru bangunan induk sementara yang belum yaitu tempat parkir, pagar depan, papan nama, dan pos keamanan. "Paling labat Desember 2008 semuanya selesai dibangun,'' ujar mereka.
GMIM sendiri memiliki kantor Sinode pertama di tahun 1950-an. Ini pembangunan kantor yang kedua. Sementar sejarah tanah Kantor Sinode dihibah dari Keluarga Wuisan kepada Sinode GMIM. Sementara yang menjadi arsitek dalam pembangunan kantor Sinode ini yaitu Pnt Ir Roy Roring MSi dan Ir Decky Suwuh. (cw-17) mdopost.com



New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Tidak ada komentar: