Pangestu: Cinta, Bangga, Beli, dan Pakailah Produk dalam Negeri MANADO—Belum ada yang bisa memastikan kapan akan berakhir krisis ekonomi global. Ada yang memperkirakan 2 tahun ke depan, ada juga yang menganalisa 1 tahun ke depan. Namun yang bisa dipastikan, puncak dampak krisis global ini akan dirasakan Indonesia pada 2009 nanti. PHK besar-besaran akan terjadi di tahun 2009. Angka pengangguran, kemiskinan, dan kriminalitas pun terancam meningkat pesat. Untuk mengantisipasi itu, butuh sinergitas antara pihak swasta, masyarakat, pihak perbankan, dan pemerintah dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, serta pihak-pihak lain. Menteri Perdagangan (Mendag) RI Mari Elka Pangestu pun dalam diskusi akhir tahun 2008 bersama Gubernur Sulut SH Sarundajang dan jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, pihak perbankan, pelaku usaha, akademisi, dan wartawan di Aula BI, Selasa (30/12) kemarin, menyampaikan apa-apa saja yang harus dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Antara lain menurut Pangestu, kebijakan yang diambil pemerintah pusat yang pertama adalah menjaga kepercayaan di sektor perbankan. Selanjutnya, kata Pangestu, menyiapkan jaringan pengaman sektor keuangan (JPSK) untuk mengantisipasi krisis yang terjadi terlebih yang berhubungan dengan masalah keuangan. "Selain itu juga ada insentif pajak berupa penurunan PPh dari 30% di tahun 2008 menjadi 25% di tahun 2009 nanti," ungkapnya. Disamping itu, lanjut Pangestu, ada kebijakan lain yakni berupa pembangunan infrastruktur untuk menggalakkan investasi serta langkah mengamankan pasar dalam negeri dan menggalakkan berbagai sektor perekonomian. "Kita harus terus mengkampanyekan dan menanamkan semangat tidak hanya aku cinta dan aku bangga produk dalam negeri, melainkan aku cinta, aku bangga, aku beli dan aku menggunakan produk dalam negeri," imbau Pangestu. Selain itu, menurutnya, pemerintah juga akan terus melanjutkan program yang sudah dijalankan yakni yang dikategorikan dalam tiga cluster yang masuk dalam pengurangan kemisikinan. Pertama, jaring penanganan sosial sosial untuk 19,1 juta orang yang hidup di bawah garis kemiskinan berupa pemberian BLT, pendidikan dan kesehatan gratis serta Raskin. Kedua, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dimana masing-masing kecamatan mendapatkan dana 3 milyar yang disalurkan pemerintah pusat ke 5720 kecamatan untuk bangun jalan, jembatan, serta akses air minum. Ketiga adalah pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan yang paling konkrit adalah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga tetap dan garansi dari pemerintah. "UMKM sendiri dapat dijadikan sabuk pengaman karena terbukti telah mampu bertahan saat krisis 1998 lalu. Sehingga kalau 2008 realisasinya hanya Rp12,1 triliun, target pemerintah pada 2009 nanti Rp24 hingga Rp34 triliun," ungkap Pangestu sembari menjelaskan dengan menggalakkan UMKM, dapat mengantisipasi pengangguran akibat PHK. Sementara itu, yang perlu dilakukan pemerintah daerah, kata Pangestu, ialah tetap menciptakan lapangan kerja dan menggalakkan sektor-sektor perekonomian yang menjadi unggulan. Sulut sendiri, menurut Pangestu, bisa mengembangkan sektor pariwisata untuk kemudian menjadi sektor unggulan selain komoditi. "Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang tidak perlu investasi baru. Kita hanya butuh promosi," terangnya. Sehingga menteri menyarankan, iven internasional World Ocean Converence (WOC), harus terpromosi dengan baik ke berbagai penjuru dunia. Dengan harapan, akan mendatangkan banyak wisatawan asing yang dengan sendirinya, akan menjadi penggerak ekonomi Sulawesi Utara di 2009. ''Mumpung adanya konflik di Thailand dan Bombay India, banyak wisatawan Eropa yang beralih ke Indonesia. Kesempatan kita promosikan Sulut ke dunia internasional lewat iven WOC. Karena itu public relation (PR) sangat penting peranannya untuk menjual paket-paket wisata di Sulut,'' saran Pangestu, yang sudah kedua kalinya memboyong keluarga liburan Natal dan akhir tahun di Manado. Sementara itu, sebelumnya Pangestu menjelaskan kalau perekenomian Indonesia tahun 2008 ini dalam kondisi baik. Antara lain, terlihat dari sumbangan utama investasi dan ekspor yang double limit pertumbuhannya. "Disamping itu sektor perbankan juga relatif solid," terang Pangestu. Sementara itu, menteri menjelaskan 8 pesan presiden ditambah dua instruksi untuk pembangunan kedepan yakni, pertama menggunakan dan meningkatkan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri, kedua tabungan dalam negeri perlu ditingkatkan sebagai sumber investasi domestik, ketiga memperkuat perekonomian domestik termasuk pasar dalam negeri, keempat daya beli masyarakat perlu ditingkatkan, kelima penggunaan produk dalam negeri perlu digalakkan, keenam terus tingkatkan ketahanan dan kecukupan kebutuhan masyarakat terutama pangan, ketujuh terus majukan ekonomi daerah di seluruh provinsi dan kedelapan kelola dan dayagunakan sumber daya alam, terutama minyak dan gas. Sementara itu, ada dua instruksi khusus presiden kepada para gubernur yakni bangun ekonomi di daerah agar terus tumbuh, menjaga stabilitas harga, ciptakan lapangan kerja, serta kurangi kemisikinan. "Yang kedua, pidato presiden nanti di hadapan DPD dan DPR, akan mencantumkan capaian kinerja masing-masing provinsi dan kabupaten/kota," terang Pangestu. Usai acara dialog tersebut, dirangkai dengan penyerahan cenderamata dari Gubernur dan Kepala BI Manado Jefrey Kairupan kepada Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. (cw-15/myw) source....mdopost.com |
Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar